.::Selamat Datang di Situs Kami , Semoga Website Kami ini Memberikan Pencerahan kepada Sahabat-Sahabat Mengenai Agama Kita yang Tercinta, Selamat Menikmati Hidangan Kami, dan Mohon Doanya ya Agar wAbsite Kami Tetap Eksis!! Amin::.

Rabu, 26 November 2008

Berdialog Dengan Hatiku di Republik Jiwa

Wahai hatiku yang selalu gundah gulana, janganlah kau berlama-lama dalam kegundahan, aku tak kuat menahan kegundahanku ini. Aku ingin hatiku tenang untuk dapat menyelam ke samudra keagungan Allah SWT.. Namun kau selalu saja membuat kegundahan dijiwaku. Apakah kau mengetahui bagaimana keinginanku untuk masa depan yang bermula dari usahaku sekarang ini. Jika kau terus menaruh kegundahan dalam hatiku, maka aku akan celaka. Aku akan terperosok ke lubang yang selama ini aku berusaha untuk menghindarinya. Ah…percuma aku berbicara denganmu, yang ku butuhkan adalah kebangkitan bukan keterpurukan akibat kegundahanku ini.

Wahai hatiku, bekerjasamalah dengan otakku, agar kau tidak hanya mengedepankan perasaan saja tetapi juga mengedepankan akal pikiran. Jadilah dua sejoli dengan otakku agar kau merasa tenang ditemani oleh makhluk yang berbeda karakter denganmu itu. Jadilah kawan akrab yang akan menguntungkan bagi seluruh tubuhku. Berjalanlah bersama-sama, jangan ada yang saling mendahului dan jangan pula ada yang saling membelakangi. Bekerjasamalah layaknya klub sepakbola yang selalu memenangkan seluruh pertandingan yang diikutinya.


Wahai hatiku, jadikanlah perasaanmu ini perasaan yang lembut lagi indah. Jangan kau sekali-kali mengungkapkan kemarahanmu. Dan jangan pula sekali-kali kau berburuk sangka kepada orang yang baik-baik. Apakah kau takut akan kehilangan kebahagiaan, apakah kau takut akan kehilangan kenikmatan, dan apakah kau takut akan kehilangan keindahan. Janganlah kau takut, karena ada yang Maha Dekat, yaitu Allah SWT., mintalah kepada Beliau, insya Allah akan tentramlah jiwaku ini.


Wahai hatiku yang kukagumi. Marilah membangun jiwaku seperti sebuah pemerintahan. Kau adalah wakil presidennya dan otak adalah presidennya. Kau mempunyai kehendak maka tanyakanlah dulu dengan presidenmu apakah itu baik atau tidak. Jika baik maka suruhlah mentri-mentri yang terkait dengan keinginanmu itu. Namun jika buruk maka tahanlah, janganlah kau paksakan diri, jika kau paksakan diri akan mengakibatkan bencana bagimu, bagiku dan bagi kita semua. Jadikanlah tubuh ku sebagai Negara yang tentram dan meyejukkan. Jangan kau jadikan tubuhku menjadi tubuh yang penuh dengan api dan kebisingan hidup.


Wahai hatiku, apakah kau tidak tau betapa pentingnya kau di anggota tubuhku. Walau pun kau kecil, namun kau adalah segalanya. Ketika aku beribadah kepada Allah SWT. dengan hati yang terpaksa maka ibadahku pun kacau. Tetapi jika aku beribadah kepada Allah SWT. dengan ikhlas maka ibadahku pun penuh dengan makna dan keindahan. Ikhlaskanlah segala hal tentang kebaikan, dan jangan kau ikhlaskan segala hal tentang keburukan. Keburukan yang nyata-nyata akan menerpa mu dan menerpa seluruh personil tubuhku, yang lambat laun akan mengeras seperti batu hingga sulit sekali diluluhkan dengan berbagai siraman dan rayuan rohani.


Wahai hatiku, mari bersama-sama dengan ku untuk selalu mengagungkan asma Allah SWT. walaupun mentri bicara yaitu mulut masih enggan untuk melafazkan asma Allah SWT.. Kau harus nya memberi contoh kepada mulut untuk selalu berzikir setiap waktu dan setiap saat. Jangan kau hanya berkehendak saja namun kau tidak menjalaninya sama sekali. Dakwah yang paling mujarab adalah dakwah dengan perbuatan, uswatun hasanah, bukan dakwah yang hanya keluar dari kehendak saja namun tidak kau kerjakan, sungguh naïf sekali wahai hati.


Wahai hatiku olahlah negrimu ini menjadi negri yang baldatun tayyibatun wa robbun gofur. Yang ketika kau mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. kau bersyukur kepadanya dan ketika kau mendapatkan cobaan dari Allah SWT. kau bersabar dengan ujian itu. Kenikmatan yang tak pernah lelah terputus yang diberikan oleh Allah SWT., yang kadang kau ingkari kenikmatannya. Ujian yang kadang melanda didatangkan khusus kepada Negara kita, yang kadang kau su’udzon kepada Allah SWT. tentang ujian ini, sehingga kau lelah dan lelah untuk selalu merasa dan mengatur.


Yuk!! Bersama-sama dalam kehidupan yang lebih indah, kehidupan penuh makna dengan hati yang bercahaya dan beraura. Semoga engkau selalu bahagia di dalam jiwaku yang terkadang rapuh dan terkadang kuat ini.

Tidak ada komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008