Maha Besar dan Maha benar Allah SWT. atas segala firman-Nya, dari ayat di atas tergambarlah kepada kita bahwa Allah SWT. menciptakan manusia saling berpasangan yaitu pria dan wanita. Dualisme yang berbeda ini bisa saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya, wanita bisa melengkapi pria, dan begitupun sebaliknya pria dapat melengkapi wanita, sehingga kedua-duanya bisa saling berinteraksi, saling menolong, saling memberi, dan saling mengenal tentunya.
Kemudian Allah SWT. sungguh-sungguh menjadikan dunia ini begitu indah dan menawan, dikarenakan Allah SWT. menciptakan makhluk-Nya bernama “cinta” yang pada ayat diatas Allah SWT. menggambarkan cinta sebagai “rasa kasih dan sayang”, karena rasa kasih dan sayang inilah yang terangkum dalam satu kata yaitu kata cinta. Di dalam hati setiap manusia baik pria maupun wanita terdapat cinta, sehingga dengan cinta akan terciptalah kedamain dan ketentraman di antara sesama manusia, yang pada akhirnya timbullah keindahan dan kenikmatan di dunia ini. coba bayangkan oleh kita semua jika saja Allah SWT. tidak menciptakan cinta, mungkin dunia ini akan menjadi radikal dan keras, karena antara sesama manusia saling mencelakai, ingin menang sendiri, tidak ada rasa kasih sayang dan sebagainya.
Allah SWT. menciptakan makhluk yang bernama cinta ini sungguh luar biasa sekali, makhluk yang satu ini memberikan berbagai rasa dalam mengarungi kehidupan manusia, dengan cinta manusia bisa cemburu, yaitu cemburu ketika yang dicintainya diduakan, cemburu ketika yang dicintainya disakiti, dan cemburu ketika yang dicintainya dilecehkan. Dan dengan cinta manusia juga bisa rindu, yaitu rindu ketika lama tak berjumpa dengan yang dicintainya, rindu ketika lama tidak mencahkan hati dengan yang dicintainya, dan rindu ketika lama tidak mendekat dengannya.
Cinta adalah rahmat dari Allah SWT. dan sebuah pemberian dari Allah SWT. yang khusus bagi seluruh makhluknya, bukan hanya manusia saja yang diberikan cinta didalam hatinya, tetapi juga makhluk yang lain, seperti hewan yang mencintai anak-anaknya untuk selalu memberi makan disaat anak-anaknya lapar, tumbuhan mencintai alam sehingga akan terjalinlah hubungan harmonis keduanya yang akan mengakibatkan alam ini seimbang dan teratur, bahkan malaikatpun diberikan cinta oleh Allah SWT., sehingga malaikat tinduk dan patuh tanpa sedikitpun membantah kepada Allah SWT.. Sungguh besar karunia Allah SWT. berupa cinta kepada seluruh makhluk-makhluk-Nya ini.
Oleh karena cinta adalah rahmat dari Allah SWT., maka sudah selayaknyalah kita menjaganya, jangan sampai hilang, jangan sampai lenyap, atau bahkan jangan sampai dinodai oleh diri kita, hilang dikarenakan kesombongan kita, lenyap dikarenakan kedengkian kita, dan ternodai dikarenakan hawa nafsu yang membuncah di dalam hati kita.
Fenomena hilangnya cinta telah kita lihat di zaman sekarang ini, kekerasaan dimana-mana, perang terjadi disebagian belahan dunia, hingga kekafiran yang melawati bataspun ada di zaman sekarang. Apakah kaum manusia akan kembali kepada zaman jahiliyah, dimana banyak orang yang berilmu tetapi sebenarnya ia jahil dengan ilmunya, sehingga yang terjadi ilmunya hanyalah untuk menjual diri sendiri atau bahkan untuk mengelabui orang yang bodoh. Hal ini senada dengan zaman sekarang, banyak manusia yang pintar tapi sayang kepintarannya untuk korupsi, untuk melecehkan orang lain bahkan untuk membodohi orang yang tidak tahu menahu apa-apa. Banyak pula manusia menemukan kecanggihan teknologi pada saat ini tetapi sayang kecanggihan teknologi itu bukannya menambah kemudahan kita untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, tapi malah sebaliknya sebagai sarana untuk menjauh dari Allah SWT. sadarkan kita akan hal itu semua?.
Fenomena itu terjadi karena keseluruhan hati kita dikuasai oleh nafsu, layaknya peperangan antara palestina dan israel, nafsu adalah sebagai israel, pelestina adalah sebagai hati, dan sedangkan Islam adalah sebagai cinta. Ketika hati kita dikuasai oleh cinta maka yang terjadi adalah kedamaian di seluruh tubuh kita, tetapi sebaliknya jika nafsu yang meguasai wilayah hati maka akan terjadi kegelisahan dan kegelapan yang memberatkan tubuh kita. Oleh karena itu kita harus terus menerus berjuang mengamankan wilayah hati agar jangan sampai kalah dan terjajah dengan zionis-nafsu, karena ia akan merusakan hati kita, menggelapkan hati kita dan mengeraskan hati kita, sehingga hati kita tidak mengeluarkan sinar lagi, redup tanpa berbekas, layaknya sebuah lilin yang mati ditengah kegelapan malam, hitam dan suram.
Kadang cinta menjadi kambing hitam oleh zionis-nafsu, ia selalu berkata atas nama cinta, melakukan kemaksiatan atas nama cinta, melakukan pembunuhan atas nama cinta, atau bahkan menodai kehormatan orang lain atas nama cinta, semuanya atas nama cinta, inilah fitnah dari zionis-nafsu agar sesuatu yang buruk itu dibungkus selalu oleh kata yang indah yaitu kata cinta, padahal jika sudah dibuka bungkusannya, maka akan terlihat bagaimana kekejamnya dan kebringasnya zionis-nafsu melakukan itu semua.
Jadi bukalah mata hati kita selebar-lebarnya pada saat terjadi peperangan antara cinta dan zionis-nafsu didalam hati kita untuk selalu istiqomah berada dipihak cinta dan mendukung cinta, agar cinta memenangi peperangan antara zionis-nafsu, yang akhirnya timbullah kedamaian di dalam hati dan jiwa. Dan perlu diingat oleh kita, bahwa cinta tidak akan membunuh nafsu yang baik, seperti nafsu belajar, nafsu ibadah dan nafsu yang baik lainnya, tetapi cinta akan membunuh nafsu buruk, nafsu jahat dan nafsu yang ingin memekatkan hati kita untuk terjerumus kedalam jurang yang dalam sehingga cahaya matahari tak sampai lagi kepada kita. Wallahu ‘alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar