.::Selamat Datang di Situs Kami , Semoga Website Kami ini Memberikan Pencerahan kepada Sahabat-Sahabat Mengenai Agama Kita yang Tercinta, Selamat Menikmati Hidangan Kami, dan Mohon Doanya ya Agar wAbsite Kami Tetap Eksis!! Amin::.

Minggu, 08 Juni 2008

Taubat; Wajib looh Hukumnya!!!

Posisi taubat dalam kehidupan kita ada di awal, pertengahan, dan akhir kehidupan, artinya taubat bukan hanya ketika di awal kehidupan maupun di akhir kehidupan, tetapi taubat di lakukan setiap saat dan setiap waktu. Ketika orang mengetahui bahwa perbuatannya salah maka dia langsung bertaubat dan bersikukuh untuk tidak melakukannya lagi perbuatan itu, karena jika melakukannya lagi berarti dia termasuk orang yang celaka. Bukankah seorang yang celaka adalah orang yang hari ini lebih buruk dari hari yang kemarin. Oleh karena itu orang yang celaka adalah orang yang bertaubat tetapi dia melakukan lagi perbuatan apa yang membuat dia bertaubat.

Taubat sangat dekat dengan kehidupan manusia, bagaikan dua orang yang saling mencintai, karena taubat sendiri berkaitan dengan amal perbuatan seseorang, sehingga tidak ada jurang pemisah antara seorang hamba dengan perbuatannya sendiri dan hal ini tidak akan berhenti hingga kematian menghampirinya. Jika ruhnya pergi ke alam yang berikutnya (alam barzakh) maka perbuatannya pun mengikutinya, artinya amal perbuatan itu lah yang akan menjadi teman kehidupan manusia di alam barzakh, oleh karena itu manusia di alam barzakh akan menghadapi dua kemungkinan, yaitu akan di temani dengan perbuatan yang baik atau akan di temani dengan perbuatan yang buruk. dari sini lah taubat sangat di butuhkan oleh kehidupan manusia sebelum hijrah ke alam yang ketiga. Karena dengan taubatlah manusia menyadari perbuatannya selama ini, sehingga dia bertaubat dari segala perbuatan buruk yang akan nantinya mendapatkan teman dari perbuatan yang baik..


Allah SWT. berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS. An-Nur: 31), ayat ini adalah ayat yang di turunkan di kota Madinah setelah Rasulullah Saw. berhijrah dari kota Mekkah, jadi ayat ini sebenarnya perintah bagi orang yang beriman untuk bertaubat setelah mereka mendapatkan keimanan, kesabaran, berhijrah dan berjihad. Kemudian sesungguhnya taubat itu menghantarkan kita kepada kemenangan secara menyeluruh, dan jikalau kita ingin menjadi pemenang maka kita harus taubat, hanya orang yang bertaubatlah yang akan menjadi orang yang beruntung.


Dari ayat yang di atas kita akan mengetahui bahwa sebenarnya taubat bukan hanya khusus buat orang yang belum masuk Islam saja, tetapi malah di surat an-Nur ayat ke tiga puluh satu menyiratkan kepada manusia bahwa taubat juga harus di lakukan oleh orang-orang yang beriman. Lagi-lagi pada ayat itu pula di akhiri dengan kata ‘beruntung’, ini pun berkaitan dengan apa yang telah di jelaskan di atas yaitu tentang orang yang beruntung dan orang yang celaka. Dan hal terakhir yang paling penting di kutip dari ayat tersebut adalah kata ‘bertaubatlah’, sebuah hal yang biasa bagi orang yang mengetahui ilmu nahwu, bahwa kata ‘bertaubatlah’ adalah kata amar (perintah) dan oleh karena ada kata perintah maka secara otomatis taubat adalah hukumnya wajib bagi orang yang beriman apalagi orang yang belum beriman.


Pada ayat yang lain tepatnya di surat al-Hujarat ayat 11, Allah SWT. berfirman: “dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” Seoarang hamba terbagi menjadi dua bagian yaitu, hamba yang bertaubat dan hamba yang dzalim, kemudian dari sini maka akan menimbulkan satu golongan lagi yaitu yang tidak kedua-duanya. Nama ‘dzalim’ pada ayat yang di atas, tertera karena adanya pelanggaran dari perintah taubat, sehingga orang yang tidak bertaubat walaupun orang Muslim apalagi yang belum Muslim bisa di katakan orang yang dzalim, dengan artian orang itu mendzalimi dirinya sendiri. Seandainya orang yang tidak menghendaki mendzalimi dirinya sendiri maka tidak ada cara lain untuk selalu bertaubat karena Allah. Bahkan Rasulullah Saw. bertaubat setiap harinya lebih dari tujuh puluh kali, oleh karena itu Rasulullah memerintahkan semua umat manusia untuk bertaubat kepada Allah SWT. secara keseluruhan bukan hanya umat Islam saja. Ini lah contoh tauladan bagi seluruh umat manusia di mana Rasulullah Saw. memerintahkan apa-apa yang sudah dikerjakannya dahulu. Lihat lah Hadits yang di riwayatkan oleh Imam Muslim.


Lalu bagaimanakah cara Rasulullah Saw. bertaubat sebanyak lebih dari tujuh puluh setiap hari, yaitu Rasulullah Saw. membiasakan diri untuk beristighfar setiap hari. Coba banyangkan seoarang Rasulnya Allah, yang di jamin lepas dari segala dosa dan sudah pasti masuk surga masih mau beristighfar apalagi bukan seoarang Nabi yang tidak mungkin melakukan kesalahan dan dosa, jadi tidak pantaslah kita menjadi seoarng hambanya Allah jika kita tidak mau bertaubat kepada-Nya.


Oleh karena itu marilah kita selalu bertaubat sepanjang nafas masih keluar masuk melalui hidung kita, dan tak ada kata seindah bertaubat (astaghfirullahal ‘adzim). Waallahu ‘alam

Tidak ada komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008